Dengan nama
Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Segala puji dan syukur bagi Allah
swt yang dengan ridho-Nya kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
lancar. Sholawat dan salam tetap kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad saw dan untuk para keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya yang
setia mendampingi beliau. Terima kasih kepada keluarga,guru, dan teman-teman
yang terlibat dalam pembuatan makalah ini yang dengan do'a dan bimbingannya
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Dalam makalah
ini, kami membahas tentang ”unsur-unsur
golongan 1b” yang kami buat
berdasarkan refrensi yang kami ambil dari berbagai sumber, diantaranya
buku dan internet. Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan
yang selama ini kita cari. Kami berharap bisa dimafaatkan semaksimal dan sebaik
mugkin.
Tidak gading
yang tak retak, demikian pula makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Makassar, 3 oktober 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................... 1
Daftar Isi............................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................. 3-5
B. Tujuan............................................. 6
C. Rumusan Masalah................................. 6
BAB II PEMBAHASAN
1. Tembaga (Cu)
1.1 Sejarah.......................................... 8
1.2 Sumber.......................................... 9
1.3 Sifat
fisika dan kimia........................ 10
1.4
Persenyawaan.................................. 12
1.5 Ekstraksi
tembaga............................ 13
1.6 Kegunaan
dan Kerugian ...................... 16
Pembuatan.......................................... 18
2. Perak (Ag)
2.1 Sejarah........................................ 19
2.2 sumber......................................... 20
2.3 sifat
fisika dan kimia......................... 20
2.4
Persenyawaan.................................. 21
2.5 Ekstraksi....................................... 22
2.6 Kegunaan
dan Kerugian....................... 22
Pembuatan.......................................... 24
3. Emas (Au)
3.1 Sejarah........................................ 26
3.2 Sumber......................................... 27
3.3 Sifat
fisika dan Kimia........................ 27
3.4
Persenyawaan.................................. 28
3.5 Pengolahan..................................... 29
Amalgamasi......................................... 30
Sianidasi............................................ 31
4. Ununonium (Uuu)................................. 32
BAB III KESIMPULAN............................... 33
BAB IV................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA................................... 36
|
|||
![]() |
A.LATAR BELAKANG
Alam semesta ini kaya akan kadungan
unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114
unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke
dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B
(golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi
unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam
Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu
penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari diantaranya
adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat logam.
Namun, karena tak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita temui
dalam bentuk senyawanya.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur-
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.
Logam transisi adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 3 sampai
12 (IB sampai VIIIB pada sistem lama). Kelompok ini terdiri dari 38 unsur.
Semua logam transisi adalah unsur blok-d yang berarti bahwa elektronnya terisi sampai orbit d. Dalam ilmu kimia, logam
transisi mempunyai dua pengertian:
- Definisi
dari IUPAC
mendefinisikan logam transisi sebagai "sebuah unsur yang mempunyai
subkulit d yang tidak terisi penuh atau dapat membentuk kation
dengan subkulit d yang tidak terisi penuh"
- Sebagian
besar ilmuwan mendefinisikan "logam transisi" sebagai semua
elemen yang berada pada blok-''d'' pada tabel
periodik (semuanya adalah logam) yang
memasukkan golongan 3 hingga 12 pada tabel periodik. Dalam kenyataan,
barisan blok-flantanida dan aktinida juga
sering dianggap sebagai logam transisi dan disebut "logam transisi
dalam".
Ciri dan Sifat
Ada beberapa
ciri yang dimiliki bersama oleh unsur transisi yang tidak dimiliki unsur-unsur
lain, yang disebabkan oleh terisinya sebagian dari subkulit d. Di
antaranya adalah:
1.
pembentukan senyawa yang warnanya disebabkan oleh transisi elektron d-d
2.
pembentukan senyawa dengan banyak bilangan oksidasi, dikarenakan kereaktifan yang relatif rendah pada
elektron subkulit d yang tidak berpasangan
pembentukan beberapa senyawa paramagnetik disebabkan
oleh adanya elektron subkulit d yang tidak berpasangan. Beberapa senyawa
dari unsur golongan utama juga merupakan paramagnetik (seperti nitrogen oksida dan oksigen).
Unsur-Unsur Golongan 1B
1.
Tembaga adalah
suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa LatinCuprum.Tembaga merupakan konduktorpanas dan listrik yang baik.Selain itu unsur ini
memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan
permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan timah untuk
membuat perunggu.
2.
Perak adalah
suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ag dan nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa LatinArgentum. Sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak
memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan
terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas. Logam ini
digunakan dalam koin, perhiasan, peralatan
meja, dan fotografi. Perak termasuk logam mulia seperti emas.
3.
Emas adalah unsur kimia dlm tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning,
berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi
dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget
emas atau serbuk di
bebatuan dan di deposit
alluvial dan salah
satu logam
coinage. Kode ISOnya adalah XAU. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar
1000 derajat celcius.
4.
Ununonium merupakan unsur yang dalam
sistem periodik unsur terdapat pada golongan 1B atau satu golongan dengan unsur
Cu dan terletak paling bawah dengan simbol Uuu yang memiliki nomor atom 111,
mempunyai massa atom sebesar 272,0 amu nomor neutron 161dan merupakan unsur
logam transisi.
B. Tujuan
1. Mengetahui dan
memahami sejarah unsur golongan 1b
2. Mengetahui dan
memahami pengelompokan dan sifat–sifat unsur golongan 1b
3. Mengetahui dan
memahami kegunaaan dan bahaya unsur-unsur golongan 1b
4. Mengetahui dan
memahami pemisahan dan pembuatan unsur-unsur golongan 1b
C. Rumusan Masalah
1. Seberapa banyak keberadaan unsur-unsur
kimia di alam
2. Bagaimana pengelompokan dan sifat-sifat
unsur-unsur golongan1b
3. Apakah kegunaan dan bahaya dari
unsur-unsur dari golongan 1b
4. Bagaimanakah pemisahan dan pembuatan
unsur-unsur golongan 1b

1.Tembaga
(Cu)

Tembaga
adalah suatu unsur
kimia dalam tabel periodik
yang memilikilambang Cu dan nomor atom
29. Lambangnya berasal dari bahasa LatinCuprum.Tembaga
merupakan konduktorpanas
dan listrik
yang baik.Selain itu unsur
ini memiliki korosi
yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan
berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan timah
untuk membuat perunggu.
Logam
ini dan aloinya
telah digunakan selama empat hari. Di era Roma, tembaga umumnya ditambang di Siprus,
yang juga asal dari nama logam ini (сyprium, logam Siprus), nantinya disingkat
jadi сuprum). Ikatan dari logam ini biasanya dinamai dengan tembaga(II).Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air, dimana fungsi mereka dalam konsentrasi tinggi adalah sebagai agen anti bakteri, fungisi, dan bahan tambahan kayu. Dalam konsentrasi tinggi maka tembaga akan bersifat racun, tapi dalam jumlah sedikit tembaga merupakan nutrien yang penting bagi kehidupan manusia dan tanaman tingkat rendah. Di dalam tubuh, tembaga biasanya ditemukan di bagian hati, otak, usus, jantung, dan ginjal.
1.1
Sejarah
Pada
zaman Yunani, logam ini dikenal dengan nama chalkos.Tembaga merupakan sumber
penting bagi orang-orang Roma dan Yunani. Pada zaman Roma,ia dikenal dengan
nama aes Cyprium(aes merupakan istilah umum Latin bagi tembaga seperti gangsa
dan logam-logam lain, dan Cyprium
sendiri karena dulunya tembaga banyak ditambang dari Cyprus). Dari dua kata
itulah maka menjadi kata cuprum dan dalam Bahasa Melayu kuprum.
Dalam
sejarahnya, penggunaan tembaga oleh manusia tercatat dari kurang lebih 10.000
tahun lalu lamanya. Peleburan tembaga nampaknya telah berkembang secara baik di
beberapa belahan dunia. Di samping berkembang di Anatolia pada 5000 SM, tembaga
juga dikembangkan di China sebelum 2800 SM,Amerika Tengah sekitar 600 TM, dan
Afrika Barat sekitar 900 TM.Cu (Tembaga) merupakan salah satu unsur logam
transisi yang berwarna cokelat kemerahan dan merupakan konduktor panas dan
listrik yang sangat baik. Di alam, tembaga terdapat dalam bentuk bebas maupun
dalam bentuk senyawa-senyawa, dan terdapat dalam bentuk biji tembaga seperti
(CuFeS2),cuprite (Cu2O), chalcosite (Cu2S), dan malasite
(Cu2(OH)2CO3).Tembaga dengan nama kimia
Cupprum dilambangkan dengan Cu,unsur logam ini berbentuk kristal dengan warna
kemerahan. Dalam tabel periodik unsur-unsur kimia tembaga menempati posisi
dengan nomor atom (NA) 29 dan mempunyai bobot atom (BA) 63,546. Unsur tambahan
di alam dapat ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau dalam senyawa padat
dalam bentuk mineral.
Dalam
badan perairan laut tembaga dapat ditemukan dalam bentuk persenyawaan ion
seperti CuCO3, CuOH, dan sebagainya. Tembaga (Cu) mempunyai sistem
kristal kubik, secara fisik berwarna kuning dan apabila dilihat dengan
menggunakan mikroskop bijih akan berwarna pink kecoklatan sampai keabuan. Unsur
tembaga terdapat pada hampir 250 mineral,tetapi hanya sedikit saja yang
komersial. Pada endapan sulfida primer,kalkopirit (CuFeS2) adalah
yang terbesar, diikuti oleh kalkosit (Cu2S), bornit (Cu5FeS4),kovelit
(CuS), dan enargit (Cu3AsS4). Mineral tembaga utama dalam
bentuk deposit oksida adalah krisokola (CuSiO3.2HO), malasit (Cu2(OH)2CO3),
dan azurit (Cu3(OH)2(CO3)2).
1.2
Sumber
Menurut
data tahun 2005, Chili merupakan penghasil tembaga terbesar didunia, disusul
oleh AS dan Indonesia. Tembaga dapat ditambang dengan metode tambang terbuka
dan tambang bawah tanah. Kandungan tembaga dinyatakan dalam % (persen). Jadi
jika satu tambang berkadar 2,3%, berarti
dari 100 kg bijih akan dihasilkan 2,3 kg tembaga. Selain sebagai penghasil
no.1, tambang tembaga terbesar juga dipunyai Chili. Tambang itu terdapat di
Chuquicamata, terletak sekitar 1.240 km sebelah utara ibukota Santiago. Sedang
tambang tembaga terbesar di Indonesia adalah yang diusahakan PT Freeport
Indonesia di area Grasberg, Papua. Freeport
juga mengoperasikan beberapa tambang bawah tanah besar, meski dengan kemampuan
produksi yang masih berada
di bawah Grasberg. Tembaga di alam tidak begitu melimpah dan ditemukan dalam
bentuk bebas
maupun dalam bentuk
senyawaan. Bijih tembaga yang terpenting yaitu pirit atau chalcopyrite (CuFeS2),
copper glance atau chalcolite (Cu2S), cuprite (Cu2O),
malaconite (CuO) dan malachite (Cu2(OH)2CO3)
sedangkan dalam unsur bebas ditemukan di Northern Michigan Amerika Serikat.
Tembaga
kadang-kadang ditemukan secara alami, seperti yang ditemukan dalam
mineral-mineral seperti cuprite, malachite, azurite, chalcopyrite, dan bornite.
Deposit bijih tembaga yang banyak ditemukan di AS, Chile, Zambia, Zaire, Peru,
dan Kanada. Bijih-bijih tembaga yang penting adalah sulfida, oxida-oxidanya,
dan karbonat. Dari mereka, tembaga diambil dengan cara smelting, leaching, dan
elektrolisis
1.3 Sifat Fisika dan Kimia
Sifat Fisika
a. Tembaga merupakan logam yang berwarna kuning
kemerahan seperti emas kuning dan keras bila tidak murni.
b.
Mudah
ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi pipa,
lembaran tipis dan kawat.
c.
Konduktor
panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak.
•Bentuk: padat
•Warna: logam merah jambu
•Massa Jenis: 8.96 g/cm³
•Titik Lebur: 1357.77
K(1084.62 °C, 1984.32 °F)
•Titik Didih: 2835 K (2562
°C, 4643 °F)
•Kalor Peleburan: 13.26
kJ/mol
•Kalor Penguapan: 300.4
kJ/mol
Sifat Kimia
a. Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak
reaktif sehingga tahan terhadap korosi. Pada udara yang lembab permukaan
tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau yang menarik dari
tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3.
b.
Tembaga
panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. Bereaksi dengan belerang
membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan untuk reaksi dengan
halogen membentuk tembaga(I) klorida, khusus klor yang menghasilkan tembaga(II)
klorida.Pada umumnya lapisan Tembaga adalah lapisan dasar yang harus dilapisi
lagi dengan Nikel atau Khrom. Pada prinsipnya ini merupakan proses pengendapan
logam secara elektrokimia, digunakan listrik arus searah (DC). Jenis elektrolit
yang digunakan adalah tipe alkali dan tipe asam
•Nama, Lambang, Nomor Atom : tembaga, Cu, 29
•Deret Kimia: logam
transisi
•Golongan, Periode, Blok :
11, 4, d
•Massa Atom : 63.546(3)
g/mol
•Konfigurasi Elektron: [Ar]
3d10 4s1
•Jumlah Elektron Tiap Kulit
: 2, 8, 18, 1
•Bilangan oksidasi : 2, 1
(oksida amfoter)
•Elektronegatifitas : 1.90
(skala Pauling)
•Energi Ionisasi :
pertama: 745.5 kJ/mol
kedua: 1957.9 kJ/mol
ketiga: 3555 kJ/mol
•Jari - jari Atom : 135 pm
•Jari – jari Kovalen : 138
pm
•Struktur Kristal : kubus
pusat muka
1.4 Persenyawaan Tembaga(II)
Tembaga
membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +1 dan +2, namun hanya tembaga(II)
yang stabil dan mendominasi dalam larutan air. Dalam larutan air, hampir semua
garam tembaga(II) berwana biru, yang karakteristik dari warna ion kompleks
koordinasi 6, [Cu(H2O)6)]2+. Kekecualian yang
terkenal yaitu tembaga(II) klorida yang berwarna kehijauan oleh karena ion
kompleks [CuCl4]2- yang mempunyai bangun geometri dasar
tetrahedral atau bujursangkar bergantung pada kation pasangannya. Dalam larutan
encer ia menjadi berwarna biru oleh karena pendesakan logam Cl- oleh
ligan H2O. Oleh karena itu, jika warna hijau ingin dipertahankan,
kedalam larutan pekat CuCl2
dalam air tambahkan ion senama Cl- dengan menambahkan padatan NaCl
pekat atau gas.

Tembaga(I)
Pada
dasarnya tembaga bukanlah logam reaktif, namun logam ini dapat diserang oleh
asam-asam pekat, secara khusus, asam bereaksi dengan asam hidroklorida pekat
mendidih dan menghasilkan larutan tak berwarna dan gas hidrogen. Ion tembaga(I)
yang terjadi, dengan ion klorida segera membentuk ion kompleks tak berwarna
diklorokuprat(I), [CuCl2]-. Tahap reaksi ke dua inilah
yang diduga berlangsung sangat cepat sehingga memicu tahap reaksi pertama
seperti berikut ini:
Cu (aq) + 2Cl-(aq) [CuCl2]-(aq)
Jika larutan ini dituangkan
ke dalam air suling bebas udara, diperoleh endapan putih tembaga(I) klorida
menurut persamaan reaksi:
[CuCl2]-
(aq) → CuCl (s) + Cl-(aq)
Tembaga
klorida harus segera dipisahkan, dicuci dan disimpan bebas udara,sebab
interaksi dengan udara uap air akan menghasikan tembaga(II). Dalam kimia
organik, diklorokuprat(I) digunakan untuk mengubah benzena dianzonium klorida
menjadi klorobenzena menurut reaksi sandmayer :

Pada
umumnya, senyawa tembaga(I) tidak berwarna atau putih, karena ion ini mempunyai
konfigurasi elektronik penuh, 3d10. Dalam larutan air, ion tembaga(I) terhidrat
tidak stabil dan mengalami disproporsional menjadi ion tembaga(II) sesuai
dengan ramalan diagram potensial reduksi frost.

1.5 Ekstaksi Tembaga
Ekstrasi
ini dari bijih sulfida dapat dilakukan dengan proses termal yaitu pirometalurgi
atau dengan proses pelarutan air yaitu hidrometalurgi. Pada proses
pirometalurgi, bijih pekat dipanaskan (proses roasting) dalam kondisi udara
terbatas. Proses ini menguraikan ikatan rangkap sulfida menjadi besi (III)
oksida dan tembaga (I) sulfida menurut persamaan reaksi.
4 CuFeS2 (s) + 9 O2 (g) →
2 Cu2S (l) + 2 Fe2O3 (s)
Pasir
ditambahkan ke dalam lelehan campuran untuk mengubah besi (III) oksida untuk
menjadi ampas atau terak besi (III) silikat menurut pesamaan reaksi :
4 CuFeS2 (s) + 9 O2
(g) → 2 Cu2S (l) + 2 Fe2O3 (s)
Pasir
ditambahkan ke dalam lelehan campuran untuk mengubah besi (III)
oksida untuk menjadi
ampas atau terak besi (III) silikat menurut pesamaan reaksi :
Cairan ini mengapung pada
permukaan dan dapat dituang terpisah. Udara kemudian ditambahkan lagi untuk
mengubah tembaga (I) sulfida menjadi tembaga(I) oksida :
Cu2S (l) + 3 O2 (g) → 2 Cu2O
(s) + 2 SO2
Penambahan
udara dihentikan kira-kira tembaga (I)
sulfida telah teroksidasi. Campuran
tembaga (I) oksida dan tembaga (I)sulfida kemudian mengalami reaksi redoks
khusus dan menghasilkan logam tembaga tak murni :
Cu2S (l) + 2 Cu2O (s) → 6
Cu (l) + SO2 (g)
Proses
pirometalurgi mempunyai sejumlah keuntungan. Proses kimia dan teknologinya
sangat terkenal dipahami, banyak dijumpai pada peleburan-peleburan tembaga, dan
merupakan proses yang relatif cepat. Kelemahan proses ini bahwa biji harus
dapat dipekatkan cukup tinggi, proses peleburannya membutuhkan banyak energi.
Dan proses ini membebaskan energi bebas SO2 dalam jumlah besar
sebagai polutan yang mencemari udara atau lingkungan. Sebagian besar logam
dapat diekstrak dengan proses pirometalurgi,dalam temperatur tinggi dan
menggunakan agen pereduksi karbon monoksida. Tetapi proses ini membuthkan
proses energi input tinggi dan membebaskan limbah polutan pada udara dan
tanah. Proses hidrometalurgi, yaitu
ekstraksi logam dengan proses pelarutan.
Digunakan hingga abad
ke-20, dan hanya logam khusus perak dan emas.
Secara
umum proses hidrometalurgi terdiri dari tiga tahapan utama yaitu pelumeran
(leaching), pemekatan (concentration), dan pemulihan (recovery). Tahap
pelumeran
merupakan tahap peremukan
bijih dengan pengguyuran dengan reaksi tertentu.
seperti
asam sulfat encer untuk ekstraksi tembaga atau ion sianida untuk ekstrasi perak
dan emas, persamaan reaksinya yaitu :
2CuFeS2(s) + H2SO4(aq)
+ 4O2(g) → 2CuSO4(aq) + Fe2O3(s)+3S(s)
+ H2O (l)
4Au (s) + 8CN-(aq) + O2(g)
+ H2O (l) → 4 [Au(CN)2]-(aq) + 4OH(aq)
Jadi,
dalam proses hidrometalurgi, belerang dibebaskan dalam bentuk ion sulfat dalam
larutan dan belerang padatan, bukan sebagai gas belerang dioksida sebagaimana
dihasilkan pada proses pirometalurgi.Pada tahap pelumeran dipakai larutan
bakterium thiobacillus ferrooxidan hingga dikenal sebagai proses
biohidrometalurgi. Fungsi bakteri adalah mengoksidasi sulfida dalam metal
sulfida tidak larut menjadi sulfat terlarut. Larutan
encer ion metal ini
dipisahkan, kemudian dipekatkan. Akhirnya metal dapat diperoleh melalui proses
pengendapan kimiawi yaitu reaksi mendesak misalnya dengan logam besi untuk
ekstraksi tembaga dan zink untuk ekstrasi emas menurut
reaksi:
CuSO4(aq) + Fe (s) → FeSO4(aq) + Cu (s)2[Au(CN)2]-+ Zn
(s) → 2Au (s)→2Au (s) + [Zn(CN)4]-(aq)
Pada
tahap akhir, logam dapat pula diperoleh secara elektrokimia, dan gas oksigen
hasil dapat digunakan untuk oksidasi pada tahap awal menurut persamaan reaksi :
Anode: 2H2O (l) → O2(g) + H+(aq) + 4e
Katode: 2Cu2+(aq) + 4e → 2Cu (s)
1.6 Kegunaan
Ø Tembaga adalah suatu komponen dari berbagai
enzim yang diperlukan untuk menghasilkan energi, anti oksidasi dan sintesa
hormon adrenalin serta untuk pembentukan jaringan ikat.
Ø
Tembaga
mempunyai beberapa fungsi dalam pembentukan klorofil, walau unsur ini tidak
terkandung dalam klorofil.
Ø
Tembaga
merupakan suatu unsur yang sangat penting dan berguna untuk metabolisme. Batas
konsentrasi dari unsur ini yang mempengaruhi pada air berkisar antara 1 – 5
mg/l merupakan konsentrasi tertinggi. Dalam industri, tembaga banyak digunakan
dalam industri cat, industri fungisida serta dapat digunakan sebagai katalis,
baterai elektroda, sebagai pencegah pertumbuhan lumut, turunan senyawa-senyawa
karbonat banyak digunakan sebagai pigmen dan pewarna kuningan.
1.7 Kerugian
Tembaga
bersifat racun. Ini dapat terjadi ketika tembaga menumpuk dalamtubuh akibat
penggunaan alat masak tembaga. Unsur Cu yang berlebih dapat merusak hati dan
memacu sirosis.
Bahaya Tembaga Logam ini,
apabila dalam keadaan serbuk menimbulkan bahaya api. Pada kepekatan lebih
daripada 1
mg/L, tembaga masih
diperbolehkan mencemari pakaian dan benda-benda yang dicuci dalam air.
PEMBUATAN DALAM
UNSUR/SENYAWAAN
Tembaga
diperoleh dari bijih kalkopirit CuFeS2 melalui beberapa tahap,
yaitu:
1. Pengapungan (flotasi)
Bijih
diserbukkan dimasukkan ke dalam campuran air dan minyak. Bijih yang mengandung
tembaga akan diselaputi oleh minyak&yang lainnya terbawa oleh air. Udara
ditiupkan ke dalam campuran dan bijih yang diselaputi minyak dibawa ke
permukaan mengapung, sedangkan zat lain diendapkan.
2. Pemanggangan
Bijih pekat
hasil pengapungan selanjutnya dipanggang dan terjadi reaksi
4Cu2FeS2(s)
+ 9O2(g) à 2Cu2S(s) + 2Fe2O3(s)
+ 6SO2(g)
3. Reduksi
Cu2S
yang terjadi dipisahkan dari Fe2O3 dan dipanaskan,dialiri
udara (terjadi reduksi) menjadi logam tembaga lepuh (blister copper)
2Cu2S(s)
+ 3O2(g) à 2Cu2O(s) + 2SO2(g)
Cu2S(s)
+ 2Cu2O(s) à 6Cu(s) + SO2(g)
4. Elektrolisis (pemurnian)
Logam tembaga
yang diperoleh dari reduksi masih tercampur dengan sedikit Ag, Au, dan Pt
kemudian dimurnikan dengan cara elektrolisis. Tembaga yang tidak murni dipasang
sebagai anoda dan sebagai katoda digunakan tembaga murni, dengan elektrolit
larutan CuSO4.
Tembaga di
anoda teroksidasi menjadi Cu2+ kemudian direduksi di katoda menjadi
logam Cu.
Katoda : Cu2+(aq) + 2e à Cu(s)
Anoda : Cu(s) à Cu2+(aq)
+ 2e
Hasil : Cu(s) à Cu(s)
Pada proses ini
anoda semakin habis dan katoda (tembaga murni) makin bertambah besar, sedangkan
Ag, Au, dan Pt diendapkan sebagai lumpur anoda sebagai hasil samping.
2. PERAK (Ag)

Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ag dan nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa LatinArgentum. Sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak
memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan
terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas. Logam ini
digunakan dalam koin, perhiasan, peralatan
meja, dan fotografi. Perak termasuk logam mulia seperti emas.
2.1
Sejarah
Berasal
dari beberapa bahasa Latin argentum. Perak telah dikenal sejak jaman purba
kala. Unsur ini disebut dalam Alkitab. Beberapa tempat buangan mineral di Asia
Minor dan di pulau-pulau di Laut Aegean mengindikasikan bahwa manusia telah
belajar memisahkan perak dari timah sejak 3000 SM.
2.2
Sumber
Perak
muncul secara alami dan dalam bijih-bijih argentite (Ag2S) dan horn
silver (AgCl). Bijih-bijih timah, timbal-timah, tembaga, emas dan
perunggu-nikel merupakan sumber-sumber penting untuk menambang perak. Di dunia
belahan baratMeksiko, Kanada, Peru dan Amerika Serikat merupakan negara negara penghasil
perak.
2.3 Sifat Fisika dan Kimia
Perak
murni memiliki warna putih yang terang. Unsur ini sedikit lebih kerasdibanding
emas dan sangat lunak dan mudah dibentuk, terkalahkan hanya oleh emas dan
mungkin palladium. Perak murni memiliki konduktivitas kalor dan listrik yang
sangat tinggi diantara semua logam dan memiliki resistansi kontak yang
sangat kecil .
Sifat Fisika
·
Fasa:padatan
·
Densitas:10,49
g/cm³
·
Titik
lebur: 1234,93 K(961,78 °C, 1763,2 °F)
·
Titik
didih:2435K(2162 °C, 3924 °F)
Sifat Kimia
·
Bilangan
oksidasi :1(oksida amfoter)
·
Nomor
atom:47
·
Nomor
massa:107,87
·
Elektronegatifitas:1,93
(skala pauling)
·
Energi
ionisasi1:731,0 kj/mol
·
Energi
ionisasi 2:2070 kJ/mol
·
Energi
ionisasi 3:3361 kJ/mol
·
Jari-jari
atom:160 ppm
·
Jari-jari
ikatan kovalen:153 ppm
·
Jari-jari
van der waals:172 ppm
·
Struktur
kristal:kubus berpusat muka
2.4 Persenyawaan
Dalam
hampir semua senyawaan perak sederhana (non kompleks), logamini mempunyai
tingkat oksidasi +1 dan ion Ag+ adalah satu-satunya ion perak yang stabil dalam
larutan air. Senyawa yang penting yaitu perak nitrat, satu-satunya garam perak
yang sangat mudah larut dalam air dan tak berwarna.
Sifat
sukar larut AgCl, AgBr, dan AgI dijelaskan berdasarkan karakter kovalensi,
tetapi AgF padatan putih yang telah larut dalam air dipertimbangkanmempunyai
karakter ionik baik padatan maupun dalam larutan. Perak klorida,
Perakbromidadan perak iodida sangat sensitif terhadap cahaya, dan sifat mudah
tereduksi ion Ag+menjadi logam Ag mengakibatkan padatan menjadi
berwarna gelap. Itulah sebabnya senyawaan perak disimpan dan larutannya
disimpan dalam botol gelap. Pembentukan senyawa kompleks perak dimana perak
(Ag) sebagai atom pusat dan CN- sebagai ligan [Ag (CN)2]-didasarkan
atas asas energetika, tingkat energi dari kompleks tersebut adalah paling
rendah apabila tolakan antara dua ligan CN-
minimal. Hal ini terjadi
apabila dua ligan CN posisinya berlawanan sehinggakompleks [Ag (CN)2]-memiliki
struktur linier. Fakta secara eksperimen membuktikan bahwa [Ag (CN)2]-
bersifat diamagnetik oleh
karena itu hibridisasi kompleks ini melibatkan hibridisasi sp .
2.5Ekstraksi
Perak
terdapat sebagian besar sebagai unsur bebas dan perak(I) sulfida,Ag2S.
Jumlah perak yang cukup signifikan diperoleh pada ekstraksi timbel dari bijihnya,
dan pada pemurnian tembaga secara elektrolisis. Salah satu metode ekstraksi
logam melibatkan permukaan Ag2S dengan larutan natrium sianida dan teraerasi,
yaitu proses yang mengekstrak perak sebagai ion kompleks disianorgentat(I), [Ag(CN)2]-
:
2 Ag2S (s) + 8CN (aq) + O2(g)
+ H2O (l) → 4[Zn(CN)4]-
(aq) + 2S (s) + 4OH (aq)
Penambahan
logam zink mengakibatkan terjadinya reaksi pendesakan,tunggal ion Ag+ oleh
zink, membentuk ion kompleks yang sangat stabil [Zn(CN)4]2-:
2[Ag(CN)2]-(aq)
+ Zn (s) → [Zn(CN)4]2-(aq) + 2Ag (s)
Selanjutnya, pemurnian
perak dapat dilakukan secara elektrolisis dengan elektrolit perak nitrat yang
diasamkan, perak tak murni dipasang sebagai anode dan perak tak murni dipasang
sebagai katode.
2.6 Kegunaan
Perak
sterling digunakan untuk perhiasan, perabotan perak, dsb. Dimanapenampakan
sangat penting. Campuran logam ini biasanya mengandung 92.5% perak, dengan
sisanya tembaga atau logam lainnya. Perak juga merupakan unsur penting dalam
fotografi, dimana sekitar 30% konsumsi industri perak digunakan
untuk bidang ini. Pada
fotografi konvensional digunakan film. Film ini mengandung senyawa perak,
biasanya berupa butiran-butiran atau kristal-kristal AgBr yang ukurannya sangat
kecil, yang disuspensikan dalam gelatin. Berkas cahaya yang mengenai film akan
mengaktifkan AgBr yang ada sehingga sebagian dari AgBr yang aktif akan terurai
menurut persamaan reaksi berikut:

Perak
juga digunakan sebagai campuran logam pengganti gigi, solder, kotaklistrik, dan
baterai perak-timah dan perak-cadmium. Cat perak digunakan untuk membuat
sirkuit cetak. Perak juga digunakan untuk produksi kaca dan dapat didepositkan
sebagai lapisan pada gelas atau logam lainnya dengan metoda chemical
deposition, electrode position atau dengan cara penguapan. Ketika perak baru
saja didepositkan, lapisan ini merupakan reflektor cahaya paling baik.
Tapilapisan ini juga cepat rusak dan ternoda dan kehilangan reflektivitasnya.
Walaulapisan perak bagus untuk cahaya, ia sangat buruk untuk
memantulkan sinar ultraviolet.
2.7 Kerugian
Walau
unsur perak itu sendiri tidak beracun,
banyak senyawa garamnya sangat
berbahaya. Exposisi pada perak (baik logam maupun senyawa-senyawanya yang dapat
larut) di udara jangan sampai melebihi 0.01 g/m3 (berdasarkan 8 jam berat
rata-rata, selama 40 jam per minggu). Senyawa-senyawa perak dapat diserap dalam
sistim sirkulasi tubuh dan hasil reduksi perak dapat terdepositkan pada banyak
jaringan tubuh. Sebuah kondisi (argyria) dapat menimbulkan pigmen-pigmen
abu-abu pada kulit tubuh dan selaput-selaput mucous. Perak memiliki sifat-
sifat yang dapat membunuh bakteri tanpa membahayakan binatang-binatang besar.
PEMBUATAN
Perak
1.
Sebuah
metode yang disebut sianida, atau resapan tumpukan, proses telah memperoleh
penerimaan dalam industri pertambangan karena merupakan cara murah pengolahan
tingkat rendah bijih perak. Namun, bijih digunakan dalam metode ini harus
memiliki karakteristik tertentu: partikel perak harus kecil; perak harus
bereaksi dengan solusi sianida; bijih perak harus relatif bebas dari
kontaminasi mineral lainnya dan / atau benda asing yang mungkin mengganggu
sianidasi yang proses, dan perak harus bebas dari mineral sulfida. Ide untuk
sianidasi sebenarnya tanggal kembali ke abad kedelapan belas, ketika penambang
Spanyol percolated larutan asam melalui tumpukan besar bijih tembaga oksida.
Proses ini berkembang menjadi bentuknya yang sekarang selama abad kesembilan
belas. Proses sianida dijelaskan di sini.
Mempersiapkan bijih
1.
bijih Perak
dihancurkan menjadi potongan-potongan, biasanya dengan 1-1,5 dalam (2,5-3,75
cm) diameter, untuk membuat bahan berpori. Sekitar 3-5 lb (1,4-2,3 kg) kapur
per ton bijih perak ditambahkan untuk menciptakan lingkungan basa.
2.
Bijih harus
benar-benar teroksidasi sehingga logam mulia tidak terbatas dalam mineral
sulfida. Dimana denda atau tanah liat ada, bijih diaglomerasi untuk menciptakan
tumpukan resapan seragam. Proses ini terdiri dari menghancurkan bijih,
menambahkan semen, pencampuran, menambahkan air atau larutan sianida, dan
menyembuhkan di udara kering selama 24-48 jam.
3.
Broken atau
bijih dihancurkan ditumpuk di bantalan kedap untuk menghilangkan kerugian dari
solusi sianida perak. Bahan Pad mungkin aspal, plastik, lembaran karet, dan /
atau tanah liat. Bantalan ini adalah miring dalam dua arah untuk memfasilitasi
drainase dan koleksi solusi.
Menambahkan solusi sianida dan
menyembuhkan
·
Suatu
larutan air dan sodium sianida ditambahkan ke bijih. Solusi dikirim ke timbunan
oleh sistem sprinkler atau metode penggenangan, termasuk selokan, injeksi, atau
rembesan dari kapiler.
Memulihkan perak
·
Perak pulih
dari tumpukan solusi resapan di salah satu dari beberapa cara. Paling umum
adalah Merrill-Crowe curah hujan, yang menggunakan debu seng baik untuk
mengendapkan logam mulia dari solusi. Endapan perak kemudian disaring, meleleh,
dan dibuat menjadi bar bullion.
·
Metode lain
pemulihan diaktifkan penyerapan karbon, di mana solusi yang dipompa melalui
tangki atau menara yang mengandung karbon aktif, dan penambahan solusi sulfidanatrium,
yang membentuk endapan perak. Dalam metode lain, solusinya dilewatkan melalui
bahan resin yang menarik dibebankan perak. Metode pemulihan umumnya ditetapkan
berdasarkan faktor ekonomi.
3.EMAS (Au)
3.1 Sejarah
Emas
berasal dari bahasa Yunani yaitu chrysos, Latin aurum, dan Inggriskuno gold
telah diketahui sebagai sangat berharga sejak zaman prasejarah lagi. Hieroglif
Mesir (2600 SM) mengatakan logam dan emas ada dinyatakan beberapa
kali dalam Perjanjian Lama
(Ing. Old Testament). Penjelajahan orang Eropah (pada zaman penjelajahan
Eropah) ke benua Amerika digalakkan oleh pelbagai beritayang
menyatakan bahawa bahan hiasan emas digunakan secara berleluasa di
kalangan orang asli
Amerika, terutamanya di Amerika Tengah, Peru, dan Colombia. Emas telah lama
dianggap sebagai logam yang paling berharga, dan nilainya telah digunakan
sebagai piawai untuk banyak mata uang dalam sejarah. Emas telah
digunakan sebagai simbol
ketulenan, nilai tinggi, kedaulatan, dan lebih-lebih lagi peranan yang
mengaitkan sifat-sifat tersebut .
Emas,
dalam sejarah perkembangan sistem ekonomi dunia, sudah dikenalsejak 40 ribu
tahun sebelum Masehi. Hal itu ditandai penemuan emas dalam bentukkepingan di
Spanyol, yang saat itu digunakan oleh paleiothic man. Dalam sejarah
lain disebutkan bahwa emas ditemukan
oleh masyarakat Mesir kuno (circa) 3000 tahun sebelum masehi. Sedangkan sebagai
mata uang, emas mulai digunakan pada zaman Raja Lydia (Turki) sejak 700 tahun sebelum
Masehi. Sejarah penemuan emas sebagai alat transaksi dan perhiasan tersebut
kemudian dikenal sebagai barbarous relic.
3.2Sumber
ü Di kerak bumi : 0,004 ppm
ü Emas ditemukan Logam ini banyak terdapat di
Nuget emas atau serbukdi bebatuan dan seringnya dipisahkan dari bebatuan dan
mineral-mineral lainnya dengan proses penambangan.
ü Sekitar Dua pertiga produksi emas dunia berasal
dari Afrika Selatan.
ü Emas terkandung pula di air laut sekitar 0.1
sampai 2 mg/ton, tergantung dimana sampel air lautnya diambil.
3.3 Sifat Fisika dan Kimia
Emasadalah
unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki simbol Au dan nomor atom79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen)
yang lembek, mengkilap, kuning, berat, malleable, dan "ductile". Emas
tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi bisa terserang oleh klorin, Fluorin
dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di
nugget emasatau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah
satu logam coinage .
Sifat Fisika
v Fasa:padat
v Densitas:19,3 gr/cm3
v Titik didih: 2856 oC
v Titik lebur:1064,18 oC
Sifat Kimia
v Bilangan oksidasi :3 1 (oksida amfoter)
v
Nomor
atom:79
v
Nomor massa:107,87
v
Elektronegatifitas:2,54
(skala pauling)
v
Energi
ionisasi 1:890.1 kJ/mol Energi ionisasi 2: 1980 kJ/mol
v
Jari-jari atom:135 ppm
v
Jari-jari
ikatan kovalen:144 ppm
v
Jari-jari
van der waals:166 ppm
v
Struktur
kristal: kubus berpusat muka
3.4Persenyawaan
Salah
satu senyawa emas yang paling umum dikenal yaitu emas(III) klorida,AuCl3
yang dapat dibuat dengan meraksikan secara langsung kedua unsur bersama menurut
persamaan reaksi berikut:
2Au (s) + 3Cl2(g) → 2AuCl3(s)
Senyawa
ini dapat larut dalam asamhidroklorida pekat menghasilkan ion
tetrakloroaurat(III), [AuCl4]-, suatu ion yang merupakan
salah satu komponen dalam “emas cair”, yaitu suatu campuran spesies emas dalam
larutan yang akan mengendapkan suatu film logam emas jika dipanaskan. Permukaan
logam yang halus dan bersih akan memberikan kilau tertentu.Kilau dari logam
adalah tampak sama meskipun dilihat dari berbagai sudut sinar pantul. Hal ini
memungkinkan untuk dapatnya sebagian logam digunakan sebagai pemantul sinar
tampak, misalnya logam perak pada cermin perak. Logam natrium dan kalium juga
dapat berkilau, akan tetapi kilaunya cepat sekali memudar karena terbentuknya
oksida pada permukaan logam akibat reaksinya dengan oksigen dari udara. Kilau
logam berbeda dengan kilau dari nonlogam seperti kilau dari belerangdan iodin.
Nonlogam baru tampak berkilau apabila dilihat dengan sudut pandang yang kecil.
3.5 Pengolahan Bijih Emas
Pengolahan
bijih emas umumnya harus dilakukan secara bertahap, yaitu daribijih yang baru
digali dari tambang dengan kadar sangat rendah sekitar beberapa gram/ton saja
masih perlu ditingkatkan menjadi bijih emas berkadar tinggi mencapai kadar
diatas sepuluh gram/ton dengan cara pengayaan atau konsentrasi sehingga menjadi
layak untuk diekstraksi emasny secara kimia misalnya dengan metode sianidasi
dan lain-lainnya. Terkecuali untuk bijih emas berkadar tinggi atau bijih emas
yang secara alami berukuran butir besar, sehingga butirannya dapat
dilihat dengan kasat mata
atau tanpa mikroskop, bijih jenis ini dengan mudah dapat dipisahkan dengan cara
pendulangan/palong berkarpet dan atau dilanjutkan dengan malgamasi air raksa,
sehingga membentuk amalgam emas dan setelah itu cukupmelalui
penggarangan bisa didapat emas bullion yang mengandung perak. Kembali ke bijih
emas yang ditambang, terdapat berbagai jenis bijih yang sifat-sifatnya
tergantung dari lingkungan keterdapatannya, misalnya emas alluvial terdapat
sebagai butiran emas kasar ataupun halus sebagai hasil pelapukan, tranportasi
dan pengendapan dari aliran sungai; bijih emas sulfida adalah emas yangterdapat
dilingkungan bijih yang mengandung belerang tinggi atau bersama bijih sulfida
lainnya seperti sulfida tembaga, sulfida besi, sulfida timah hitam dll; bijih emas
manganis adalah emas yang terdapat bersama bijih yang mengandung unsur mangan
dst.
Oleh
karenanya, jalur proses pengolahannya tidak sama bagi masing-masingjenis bijih
emas tersebut; ada yang dapat langsung dipisahkan dari mineral pengotor lainnya
berdasarkan perbedaan berat jenisnya, ada yang harus digiling halus agar
bisa memisahkan bagian
mineral yang berkadar emas tinggi dari bagian lainnya yang bersifat mengotori
bijih atau ukuran halus itu diperlukan agar kontak dengan bahan pelarut dapat
berlangsung efektif, ada pula yang harus dipanggang dahulu
karena mengandung unsur
logam lain yang mengurangi efektifitas kerja bahan pelarut emas. Untuk bisa
memahami penggolongan jenis bijih tersebut, diperlukan kajian mineralogi dan
analisis unsur total dari bijih tersebut; sedangkan untuk
menguji sifat kelarutannya
dapat diawali dengan pengujian standar sianidasi. Hasil pengujian sianidasi
tersebut akan mengungkapkan mudah atau sulitnya kelarutan emas dalan larutan
sianid, sehingga dapat dilanjutkan dengan pengujian lainnya, misalnya dengan
melakukan penambahan reagen dsb. Bijih emas yang terdapat bersama bijih logam
lainnya, seperti tembaga, seng, timah hitam dsb, biasanya tidaklangsung
dilakukan pemisahan terhadap emasnya, tetapi digabungkan dalam konsentrat
tembaga, seng, galena dst; jadi emas akan diperoleh setelah proses peleburan
masing-masing konsentrat tersebut, yaitu di peleburan bijih tembaga,seng, atau
galena .
Amalgamasi
Amalgamasi
adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa danmembentuk amalgam
(Au – Hg). Amalgam masih merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana
dan murah, akan tetapi proses efektif untuk bijih emas yang
berkadar tinggi dan
mempunyai ukuran butir kasar (> 74 mikron) dan dalam membentuk emas murni
yang bebas (free native gold).
Proses
amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamnyadipanaskan, maka
akan terurai menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam
dapat terurai dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan
menguap dan dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut.
Sementara Au-Ag tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam.
Sianidasi
Ekstrasi
emas dan perak, dari mineralnya adalah dilakukan melaluipembentukan senyawa
kompleksnya. Ekstrasi emas dari bijihnya tidak dilakukan dengan menggunakan
asam karena dapat berlangsung secara spontan.
4Au(s) + O2(g) + 4H+ → 4Au+
(aq) + 2H2O(l)
∆G° = +194 kj/mol
Ekstrasi emas dari bijihnya
adalah dengan menggunakan ion sianida karena prosesnya berlangsung secara
spontan.
4Au(s) + 8CN (aq) + 2H2O(l) →
4[Au(CN)2]-(aq) + 4OH-(aq)
∆G° = -407 kJ/mol
Emas
murni diperoleh dari elektrolisis larutan ion [Au(CN)2]-
dalam air.
Ekstraksi perak dari
mineralnya juga menggunakan ion sianida. Perak murnidiperoleh dari elektrolisis
larutan ion [Ag(CN)2]-
dalam air.
3.6 Kegunaan
Pada
umumnya emas biasa digunakan sebagai perhiasan dikarenakan kilaulogamnya yang
tampak menarik. Emas juga banyak digunakan untuk membuat koin dan dijadikan
sebagai standar moneter di banyak negara. Elemen ini juga banyak
digunakan untuk perhiasan
dan gigi buatan. Senyawa-senyawa kompleks sepit dengan ligan difosfina dan
diarsina dengan atom pusat perak(I) atau emas(I) memiliki sifat anti kanker,
anti jamur dan anti bakteri. Senyawa kompleks ini dapat merupakan kompleks
ionik dengan dua sepit atau kompleks netral dengan satu sepi
4. UNUNONIUM
(Uuu)
4.1
Sejarah
Pada
tahun 1994 tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Peter Armbruster dan
Sigurd Hofmann di Institut untuk Riset Ion Berat di Darmstadt, Jerman
dibombardir bismut-209 atom dengan nikel-64 ion. Penemuan itu resmi dikukuhkan
pada tahun 2003, dan penemu bernama elemen untuk menghormati Wilhelm Conrad
Roentgen.
Unsur
Ununonium merupakan unsur yang dalam sistem periodik unsur terdapat pada
golongan 1B atau satu golongan dengan unsur Cu dan terletak paling bawah dengan
simbol Uuu yang memiliki nomor atom 111, mempunyai massa atom sebesar 272,0 amu
nomor neutron 161dan merupakan unsur logam transisi. Sifat fisika lainnya
(titikleleh, titik lebur, densitas warna) belum diketahui. Sedangkan pada
tingkatan energi pada kulit atomnya adalah sebagai berikut dengan 7 tingkatan
energi.
First Energy Level :2
Second Energy Level :8
Third Energy Level :18
Fourth Energy Level :32
Fifth Energy Level :32
Sixth Energy Level :18
Seventh Energy Level :1

Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa :
Unsur-Unsur Golongan 1B
1.
Tembaga adalah
suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29.
3.
Emas adalah unsur kimia dlm tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79.
4.
Ununonium merupakan unsur yang dalam
sistem periodik unsur terdapat pada golongan 1B atau satu golongan dengan unsur
Cu dan terletak paling bawah dengan simbol Uuu yang memiliki nomor atom 111,
mempunyai massa atom sebesar 272,0 amu nomor neutron 161dan merupakan unsur
logam transisi.
Sifat Logam Transisi
Semua unsur transisi adalah logam, yang bersifat lunak, mengkilap, dan penghantar listrik dan panas yang baik. Perak merupakan unsur transisi yang mempunyai konduktivitas listrik paling tinggi pada suhu kamar dan tembaga di tempat kedua. Dibandingkan dengan golongan IA dan IIA, unsur logam transisi lebih keras, punya titik leleh, titik didih, dan kerapatan lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena unsur transisi berbagi elektron pada kulit d dan s, sehingga ikatannya semakin kuat.

Menurut kami, tugas makalah ini merupakan salah satu metode
pembelajaran yang baik apalagi mengirimkannya via internet melalui facebook,
tapi mungkin lebih baik lagi kalau tugasnya dikirim lewat e-mail ataupun dalam
bentuk blog.
|
tiyasnnhuda.blogspot.com/2013/05/makalah-tembaga-perak-dan-emas.html